Jumat, 05 November 2010

Mengapa kriminalitas dan asusila diberitakan?

Diberbagai media massa, tiap hari, bahkan melalui layar kaca bisa beberapa kali dalam sehari disuguhkan berita kekerasan, kriminal dan asusila. Yang terbaru berita seorang gadis bernama Nova yang "pergi" bersama kekasihnya. Nova dan kekasihnya awalnya bertemu via Facebook, dan mereka juga telah "menikah" di facebook. Di Jogja, hari ini, pada salah satu harian diberitakan seorang pemuda berusia 20 tahun dan seorang pelajar putri berusia 18 tahun melakukan perbuatan asusila di bumi perkemahan pada tengah hari. Kedua kejadian tersebut sekarang ditangani pihak berwajib.

Mungkin ada yang pernah melakukan penelitian atau punya hasil penelitian tentang korelasi berita-berita kriminal dan asusila terhadap meningkatnya angka kriminal dan asusila? Yang saya perhatikan, semakin sering diberitakan bukannya orang semakin mawas diri dan berkurangnya angka kriminal serta asusila, justru sebaliknya. Orang semakin berani melakukan apapun tanpa berpikir lagi akan rasa malu dan akibat dari perbuatannya.

Bagaimana sebaiknya ya, tetap ada berita semacam itu atau tidak? Yang pasti, hasil pengamatan saya terhadap anak-anak saya dan beberapa teman saya, setelah kami "tidak miliki" televisi, pengaruhnya terhadap aktifitas sosial, belajar dan kegiatan positif lainnya jadi lebih meningkat. Mereka sekarang semakin rajin membaca buku. He he he... sebetulnya sudah lama televisi kami ingin saya masukkan "musium", tapi belum ada alasan yang tepat, namun begitu televisi rusak, semua anak-anak sepakat kami gudangkan saja. Awalnya memang berat, tapi setelah berlalu sebulan, ternyata tidak punya televisi gak bikin dunia kiamat ya ha ha ha...

Kembali ke masalah kriminal dan asusila tadi, tidak bisa kita pungkiri pesatnya teknologi informasi dan kecanggihan alat-alat komunikasi memberikan andil juga dalam merubah prilaku orang. Memang apapun sangat tergantung dari orangnya ya. Namun hemat kami, komunikasi yang baik di rumah tangga akan memberikan imunitas bagi anggota keluarga agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan dirinya dan orang lain. Dan banyak yang tidak menyadari tentang hal ini, umumnya orang sudah merasa benar dan tepat dalam melakukan komunikasi, e... tiba-tiba ada suami atau isteri yang selingkuh, e.... ada anaknya yang jadi pecandu narkoba atau perbuatan asusila.

Semoga kita termasuk yang sukses dalam berkomunikasi, mari kita saling menjaga diri dan orang terdekat dari pengaruh negatif dengan saling mengingatkan dan saling memperbaiki pola komunikasi.


Salam Indonesia Unggul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar